Minggu, 04 Mei 2008

MENGENAL TANAMAN KELAPA SAWIT

Prospek Perkebunan Kelapa Sawit

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis), diduga berasal dari dua tempat yaitu : Amerika Selatan untuk spesies Elaeis melanococca atau Elaeis oleivera dan Afrika (Guinea) untuk spesies Elaeis guineensis.

Adrien Hallet berkebangsaan Belgia adalah orang pertama yang memasukkan kelapa sawit ke Indonesia pada tahun 1911 sekaligus mendirikan Perkebunan Kelapa Sawit yang sekarang bernama Sucofindo di Asahan (Sumatra Utara) dan Sungai Liput (Aceh Timur)

Keberhasilan perkebunan kelapa sawit tersebut mendorong investor lain diantaranya, RCMA (Inggris), Uni Royal (Amerika), SIPEF (Belgia) dan Lonsum (Inggris), pemerintah juga mendirikan PTPN I – X di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan dan Papua, di P Jawa terdapat di PTP XI Banten dan PT Condong Garut (Garut).

Kelapa sawit merupakan perkebunan penting di Indonesia dan masih memiliki prospek yang cerah , komoditas kelapa sawit baik berupa minyak mentah maupun hasil olahannya menduduki peringkat ke 3 penghasil devisa non migas setelah karet dan kopi.

Minyak nabati yang berasal dari kelapa sawit memiliki keunggulan diantaranya kadar kolesterolnya rendah bahkan tanpa kolesterol. Potensi produksi kelapa sawit per hektar pertahun lebih dari 6 ton.

Minyak nabati yang dihasilkan berupa minyak sawit mentah (CPO atau Crude Palm Oil) berwarna kuning dan minyak inti sawit (PKO atau Palm Kernel Oil) yang tidak berwarna (jernih). CPO dan PKO banyak dipakai sebagai bahan industri pangan (minyak goreng dan margarin), industri sabun (bahan penghasil busa), industri baja (bahan pelumas), industri tekstil, kosmetik dan sebagai bahan bakar alternatif (minyak diesel).

Prospek perkebunan kelapa sawit masih sangat besar karena permintaan pasar dari tahun ke tahun semakin meningkat baik untuk pasar dalam maupun luar negeri, oleh karena itu sebagai Negara tropis yang masih memiliki lahan yang luas maka pengembangan perkebunan kelapa sawit masih dapat diteruskan.

Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmales

Famili : Palmaceae

Genus : Elaeis

Spesies : Elaeis guineensis

Elaeis melanococca/Elaeis oleivera

Elaeis odora (tidak ditanam di Indonesia)

Morfologi tanaman kelapa sawit

Akar

Akar tunggang dimiliki oleh kecambah yang baru tumbuh akan tetapi sangat mudah mati dan digantikan dengan akar serabut yang memiliki percabangan dan membentuk anyaman rapat dan tebal, sebagian akar serabut tumbuh lurus ke bawah (vertical) dan sebagian mendatar (horizontal).

Jika aerasi cukup baik akar vertical dapat mencapai 8 meter dan horizontal 16 meter, system perakaran seperti ini membuat tanaman tidak mudah tumbang. Disekitar batang tumbuh akar adventif yang menggantung dan jika telah mencapai tanah akan menjadi akar biasa. Akar tanaman kelapa sawit mudah membusuk jika terbenam air terlalu lama.

Batang

Batang tanaman kelapa sawit mulai terlihat tumbuh pada tahun ke 4, sebelumnya hanya berbentuk poros batang yang disekelilingnya tumbuh daun.

Tanaman yang masih muda dan pertumbuha batangnya cepat tinggi (dilihat dari lingkar bekas daun yang cepat menanjak) akan memberikan hasil produksi dibawah normal, hal ini disebabkan jarak tanam terlalu sempit sehingga daun kesulitan mendapatkan sinar matahari.

Daun

Daun dibentuk dekat titik tumbuh, setiap bulan biasanya terbetuk 2 lembar daun, pertumbuhan daun awal dan berikutnya membentuk sudut 1350 . Daun pupus tumbuh tegak lurus ke atas, berwarna kuning dan masih melekat pada daun lainnya, anak daun yang tumbuh normal berjumlah 80-120 lembar,

Daun semakin lama semakin berat sehingga melengkung kearah bawah , kedudukan daun dirumuskan dengan rumus daun 3/8 artinya setiap 3 putaran terdapat 8 daun sehingga letak daun ke 9 berada di garis lurus daun pertama.

Daun yang telah tua akan patah di dekat pangkal pelepah, sedangkan pangkal pelepah tidak lepas dari batangnya sehingga permukaan batang tidak licin seperti pohon kelapa, dibagian pangkal pelepah daun terdapat duri-duri yang sangat tajam. Setiap tahun tanaman kelapa sawit bias mengeluarkan 20-24 lembar daun.

Bunga

Susunan bunga terdiri dari karangan bunga yang terdiri bunga jantan (tepung sari) dan betina (putik) , ada juga tanaman kelapa sawit yang hanya memiliki bunga jantan.

Umumnya bunga jantan dan betina terdapat dalam dua tandan terpisah, namun ada juga kelapa sawit yang memiliki bunga jantan dan betina dalam satu tandan.

Bunga jantan lebih dahulu masak dari bunga betina karena itu penyerbukan antara bunga jantan dan betina dalam satu tandan jarang sekali terjadi, masa reseptif (masa putik dapat menerima tepung sari) 3x24 jam setelah itu putik akan engering dan berwarna hitam dan mongering.

Jika spatha (selubung bunga) bunga jantan baru terbuka akan tercium bau harum dan tepung sarinya masih dalam keadaan segar. Jika diawetkan, tepung sari akan bertahan selama 10 minggu. Pengawetan tepung sari dilakukan dengan cara mengeringkannya dalam oven suhu konstan 600C selama 24 jam, te[ung sari ini digunakan untuk bantuan penyerbukan (assisted pollination) pada tanaman kelapa sawit umur 6 tahun yang memiliki bunga betina lebih banyak dibandingkan bunga jantannya.

Buah

Semakin tua umur kelapa sawit pertumbuhan daunnya semakin sedikit, sehingga buah yang terbentuk semakin menurun akan tetapi ukuran buahnya semakin besar dan kandungan minyaknya semakin tinggi.

Tanaman kelapa sawit berbuah pada umur 18 bulan setelah tanam, tetapi kadar minyaknya sedikit sehingga perlu dilakukan kastrasi agar bunga tidak menjadi buah.

Buah kelapa sawit Elaeis guineensis dura, E g pisifera dan E g tenera berwarna ungu tua sampai hitam pada waktu masih muda (adanya zat anthocyanin) dan berwarna oranye merah setelah masak (berumur 6 bulan) karena didominasi zat karoten. Buah kelapa sawit spesies Elaeis melanococca berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi kuning oranye setelah masak.

Buah kelapa sawit menempel pada karangan yang disebut tandan buah, terdapat puluhan dampai ribuan buah dalam satu tandan. Tandan buah akan mencapai maksimal pada umur 4,5-5 bulan, pada musim hujan buah kelapa sawit akan mengalami banyak kerontokan pada saat proses pematangan, berdasarkan buah yang rontok tersebut dapat ditentukan criteria kemasakan buah.

Produksi buah kelapa sawit maksimal 25 ton/ha/tahun dengan kandungan CPO 20 % dan PKO 3 %.

Bagian buah kelapa sawit yaitu :

1. Eksokarp atau kulit luar yang keras dan licin berwarna ungu tua-hitam lalu berubah menjadi oranye-merah

2. Mesokarp atau sabut yang diantara jaringan-jaringannya ada sel pengisi seperti spom yang banyak mengandung minyak (CPO) bila buah telah masak

3. Endokarp atau tempurung, ketika buah muda endokarpnya lunak dan berwarna putih, setelah tua mengeras dan berwarna hitam. Varietas dura memiliki endocarp yang sangat tebal sedangkan pisifera endokarpnya tipis sampai tidak memiliki endocarp.

4. Kernel atau biji atau inti bias disebut sebagai daging buah,kernel mengandung PKO (Palm Kernel Oil) sebanyak 3 % dari berat tandan.

Varietas

Varietas tanaman kelapa sawit dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan daging buah atau berdasarkan warna kulit buahnya, dikenal juga beberapa varietas unggul yang memiliki beberapa keistimewaan antara lain mampu menghasilkan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lainnya.

Pembagian varietas berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, dikenal 5 varietas sawit yaitu ;

a) Dura

Tebal tempurung 2-8 mm, tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar tempurung, daging buah tipis dengan persentase 35-50%, kernel besar dengan kandungan minyak rendah, dalam persilangan dipakai sebagai induk betina

b) Pisifera

Tempurung tipis atau hamper tidak ada, daging buah tebal, daging biji sangat tipis, tidak dapat bersilang sendiri (harus dengan varietas lain), dikenal sebagai betina steril sehingga digunakan sebagai induk jantan.

c) Tenera

Hasil persilangan Dura x Pisifera, varietas ini banyak ditanam di perkebunan-perkebunan saat ini, tempurung tipis (0.3-4 mm) dan terdapat lingkaran serabut, persentase daging buah tinggi (60-90%) , tandan buah tenera lebih banyak dibanding dura tetapi ukuran tandan relative lebih kecil.

d) Macro carya

Tempurung sangat tebal (sekitar 5 mm), daging buahnya sangat tipis

e) Diwikka-wakka

Terdapat 2 lapis daging buah, ada 3 jenis ; Diwikka wakkadura, Diwikka wakkapisifera dan Diwikka wakkatenera.

(Macra carya dan Diwikka-wakka jaang dijumpai dan tidak begitu dikenal di Indonesia)

Perbedaan ketebalan daging buah menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak sawit, Tenera rendemennya 22-24% dan dura 16-18%.

Pembagian varietas berdasarkan warna kulit buah, dibedakan menjadi 3 yaitu;

a) Nigrescens

Buah berwarna ungu sampai hitam pada waktu masih muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman, varietas ini banyak ditanam di perkebunan-perkebunan.

b) Virescens

Buah berwarna hijau berubah menjadi jingga kemerahan dengan ujung tetap berwarna kehijauan, jarang dijumpai di lapangan

c) Albescens

Buah berwarna kuning keputihan dan akan menjadi kekuning-kuningan dengan ujung hitam setelah masak, termasuk jarang dijumpai di lapangan.

Beberapa varietas unggul kelapa sawit yang dianjurkan ditanam di perkebunan-perkebunan di Indonesia yang berasal dari salah satu sumber benih kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Perkebunan Marihat, Pematang Siantar, Medan.

Dura Deli digunakan sebagai induk betina , berasal dari keturunan pohon induk di Kebun Raya Bogor yang dikembangkan di Sumatera Timur dan juga hasil introduksi dari IRHO (Institut de Recherches les Huiles et Oleagineaux) beberapa varietas yang dipakai sebagai induk betina antara lain; Dura Deli Marihat, Dura Deli D Sinumbah, Pabatu, Bah Jambi, Tinjowan, D Ilir, Dura Dumpy Pabatu, Dura Deli G Bayu, Dura Deli G Melayu, Dura Deli IRHO dan Soefin.

Varietas Pisifera dipakai sebagai induk jantan yang berasal dari berbagai daerah, antara lain: Pisifera D Sinumbah (berasal dari Yangambi), Pisifera Marihat (dari Kamerun), Pisifera SP 540 T (dari Kongo), Pisifera La Me, Pisifera Yangambi (dari Pantai Gading), Pisifera Nifor.

Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No 312, 313, 314, 315, 316 dan 317/Kpts/TP. 240/4/1985 , Pusat Penelitian Marihat telah melepas enam varietas unggul sawit seperti dalam table berikut ini :

No

Nama Varietas

Asal Induk

Produktivitas

Produksi TBS(ton/ha)

Produksi Minyak (ton/ha)

Rendemen Minyak Tandan (%)

1

2

3

4

5

6

DeliduraxPisifera

HS dan E x 5

DeliduraxPisifera

(H5xEx5)

DeliduraxPisifera

424,968

DeliduraxPisifera

L2T,L7T,L9T &L14T

DeliduraxPisifera

L239T,L718T

DeliduraxPisifera

SP540T

DP Dolok Sinumbah

DP Bah Jambi

DP Marihat

DP La Me

DP Yangambi

DP Avros

27,6

28,5

27,5

30,2

28,0

25,9

6,8

6,9

6,7

7,0

6,9

7,0

24,5

24,5

24,3

23,2

24,8

24,8

Persyaratan tumbuh tanaman kelapa sawit

Tanaman kelapa sawit adalah tanaman daerah tropis sehingga letak geografis Indonesia cocok ditanami tanaman perkebunan ini, suhu optimal 200C tetapi dapat tumbuh baik pada kisaran suhu 24-270C dengan kelembaban tinggi dan curah hujan tahunan 2000 mm, apabila tidak turun hujan selama 3 bulan akan menyebabkan pertumbuhan kuncup daun terhambat (anak daun tidak memecah) dan buah yang cukup umur tidak mau masak (brondol).

Kekurangan cahaya matahari akan menyebabkan perbandingan bunga betina dan jantan (sex ratio) tanaman kelapa sawit kecil (bunga betina lebih sedikit dari bunga jantan) .

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik diberbagai jenis tanah asalkan drainasenya baik atau tidak kekurangan air di musim kemarau dan kelebihan air di musim hujan, kesuburan tanah bukan merupakan syarat mutlak untuk penanaman kelapa sawit.

Tanah yang baik untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah jenis tanah latosol dan alluvial sedangkan yang tidak baik apabila :

a) Tanah berdrainase buruk

b) Tanah lateritik yang mengandung batuan besi, tanah ini mudah sekali kering

c) Tanah berpasir di tepi pantai, tanah ini menyebabkan pertumbuhan kelapa sawit sangat lambat

d) Tanah gambut yang kedalamannya > 250 cm , akar tanaman akan sulit mencapai tanah sehingga tanaman mudah roboh.

Tabel 1. Perkembangan pertumbuhan daun karena deficit air

Jumlah deficit air (mm)

Gejala Pertumbuhan

200-300

300-400

400-500

>500

3-4 pelepah daun tidak membuka

4-5 pelepah daun tidak membuka

Pelepah daun terbawah terkulai, mengering, tepi daun mengering, pematangan buah terganggu

Lebih dari gejala diatas diikuti dengan patahnya pelepah pucuk

Jumat, 02 Mei 2008

MY FAMILY

ME AND MY WIFE







ANAK-ANAK SAYA

LARAS







AGE

FOTO-FOTO KEGIATAN BUDIDAYA

Salah Satu Sudut SMKN 2 Tanah Grogot













Cabe dan Terong sebagai Tanaman Sela di Kebun Kelapa Sawit TBM













Penangkaran Rusa di Kebun Kelapa Sawit













Pemandangan
Kolam - Sayuran - Jeruk - Kelapa Sawit













Uji Kompetensi 2006/2007













Mengoperasikan Alat Mesin Pertanian













Pemetaan Lahan

SOAL TEORI UJI KOMPETENSI 2007/2008

1. Massa dan diameter menentukan harga suatu komoditas, misalnya massa dan diameter jagung yang lebih berat dan lebih besar akan membuat harganya lebih mahal. Untuk menentukan massa dan diameter alat ukur yang tepat adalah

A.Dinamometer dan jangka sorong B.TImbangan dan penggaris C.Timbangan dan jangka sorong

D.Neraca pegas dan jangka sorong. E.Gelas ukur dan mikrometer skrup.

2. Gambar berikut memperlihatkan pengukuran diameter buah jeruk dengan sebuah alat ukur. Nama alat ukur dan hasil bacaan skala yang tepat pada gambar di bawah adalah :

A. Jangka sorong, 6,07 cm B. Mikrometer skrup 6,94 cm C. Mikrometer skrup 6,49

D. Jangka sorong, 6,94 cm E. Jangka sorong, 6,49 cm

cm

3. Gambar berikut memperlihatkan pengukuran diameter buah jeruk dengan sebuah alat ukur. Nama alat ukur dan hasil bacaan skala yang tepat pada gambar di bawah adalah :

A. Jangka sorong, 45,61mm B. Jangka sorong, 46,10mm C. Mikrometer skrup, 46,11 mm

D. Mikrometer skrup, 45,61 mm E. Mikrometer skrup, 46,10 mm

4. Sabda membawa hasil produk siswa kelas III BT dengan menggunakan mobil dari SMKN 2 Tanah Grogot ke Kandilo Plaza yang jaraknya 8 km dengan kecepatan 50 km/jam. Waktu yang diperlukan Sabda adalah:

A. 5 menit B. 5,6 menit C. 9 menit D. 9,6 menit E. 50 menit

5.Talinda menjalankan traktor untuk membawa peralatan praktek dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba seekor anak kambing lewat di depannya, Talinda mengerem traktor dan tubuhnya terdorong ke depan. Peristiwa ini merupakan contoh :

A. Hukum I Newton B. Hukum II Newton C. Hukum III Newton C. Hukum Gravitasi E. Hukum Pascal

6. Seorang pedagang sayuran keliling membawa dagangannya dengan pikulan AB yang panjangnya 1m. Massa batang pikulan diabaikan. Massa benda diujung A = 30 kg dan di B = 25 kg. Supaya setimbang, maka titik pikulan terhadap ujung A adalah :

A. 25 cm B. 30 cm C. 40,55 cm D. 45,44 cm E. 45,45 cm

traktor

7. Perhatikan gambar berikut :

Jika massa traktor 1 ton, percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 , sin 30o = ½, dan cos 30o = ½√3, usaha yang dilakukan oleh gaya berat mobil chatering di atas adalah :

A. 25 J B. 250 J C. 2.500 J D. 25.000 J E.250.000 J

8. Pada saat merontokkan padi dengan menggunakan hammer mill terjadi beberapa jenis tumbukan. Ciri-ciri tumbukan tidak elastis adalah :

A. Setelah bertumbukan kedua benda menyatu.

B. Setelah bertumbukan salah satu benda diam.

C. EK setelah tumbukan lebih besar daripada EK sebelum tumbukan

D. EK setelah tumbukan lebih kecil daripada EK sebelum tumbukan

E. Setelah bertumbukan kedua benda diam.

9. Untuk mengetahui kadar air benih maka benih dimasukkan dalam sebuah oven selama 30 menit dari 59o F sampai 253oF. Kenaikkan suhu yang ditunjukkan oven tersebut sama dengan ..........oC.

A. 30 B. 59 C. 90 D. 162 E. 194

10.

Benih

Massa (kg)

Volume (m3)

P

Q

R

S

T

0,01

0,1

0,5

0,5

2

3

0.003

0,2

2

0,001


.

Pada tabel dan gambar di atas tedapat 10 buah benih sejenis. Benih yang paling baik adalah :

A. P dan 3 B. Q dan 2 C. T dan 1 D.R dan 4 E. S dan 5

11.

Jika luas penampang ujung A = 15 cm2 , luas penampang ujung B = 5 cm2 , kecepatan aliran air di ujung A = 9 m/s, maka kecepatan aliran air di ujung B adalah :

A. 3 m/s B. 9 m/s C. 18 m/s D. 27 m/s E. 36 m/s

12. Sebuah sumber bunyi pemanggil burung walet dengan frekuensi 920 Hz berada di teras rumah. Kecepatan rambat bunyi di udara 340 m/s. Jika burung terbang dengan kecepatan 25 m/s mendekati sumber buyi, maka frekuensi yang didengar brung adalah :

A. 800 Hz B. 879 Hz C. 881 Hz D. 920 Hz E. 960 Hz

13. Alat-alat di bawah ini yang prinsip kerjanya memanfaatkan induksi elektromagnetik adalah :

A. Transformator dan galvanometer B. Transformator dan voltmeter C. Transformator dan generator

D. Transformator dan amperemeter E. Voltmeter dan motor listrik

14. Pemasangan beban (x), ampermeter (A) dan voltmeter (V), pada rangkaian yang benar adalah :

A. B.










C. D.









E.

15. Sebuah mesin perajang rumput untuk membuat kompos bertuliskan 100 watt, 220 volt untuk memotong rumput yang massanya 2 kwintal selama 1,5 jam. Energi yang digunakan mesin perajang rumput tersebut adalah :

A. 0,15 kwh B. 1,5 kwh C. 15 kwh D. 150 kwh E. 540 kwh

16. Campuran yang baik untuk media penyapihan (pemeliharaan) adalah campuran tanah gembur, pasir halus, dan pupuk kandang dengan perbandingan :

A. 1:1:1 B. 1:2:1 C. 1:1:2 D. 2:1:1 E. 1:1:3

17. Berikut cara menyiapkan media tumbuh yang benar. KECUALI

A. media tumbuh diambil dari tempat yang bebas dari sumber kontaminan

B. tanah diambil dari tanah yang subur

C. tanah yang diambil bebas dari akar tanaman dan rumput

D. pencampuran dimulai dari bahan yang paling sedikit

E. pupuk kandang yang dipakai harus dari pupuk kandang sapi

18. Bibit sawit yang akan dipindahkan kelapangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, KECUALI :

A. dipilih bibit yang sehat

B. dipilih bibit yang seragam

C. berumur 12-14 bulan

D. pemindahan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan

E. untuk penyulaman sebaiknya disediakan bibit sebanyak 10%

19. Kriteria bibit sawit siap dipindahkan kelapangan adalah :

A. bibit berumur 12-14 bulan B. canopi rimbun C. mempunyai pelepah 4-6 helai

D. varietas unggul E. varietas dura dan fisifera

20. Bibit yang baik untuk dipindahkan dalam wadah pembibitan harus memenuhi persyaratan, KECUALI :

A. tumbuh sehat (vigor) B. tidak terserang hama dan penyakit C. struktur perakarannya bagus

D. hipocotil/calon batangnya bagus E. bibit dengan ukuran besar

21. Syarat media tanam untuk penanaman bibit, KECUALI :

A. dapat menjamin pertumbuhan perakaran setelah biji berkecambah

B. merupakan campuran tanah dan pupuk kandang

C. merupakan campuran tanah berpasir dan pupuk kandang

D. sirkulasi dalam tanah cukup

E. ditaburi pupuk Urea

22. Hal-hal dibawah ini yang bukan merupakan fungsi airadalah :

A. Berperan dalam metabolisme tanaman

B. sekitar 50-90% bagian tanaman terdiri dari air

C. berperan dalan proses fotosistesis

D. air yang berlebih dapat meningkatkan produktifitas tanaman

E. membantu meningkatkan tekanan turgor sehingga tanaman tegak

23. Fungsi cahaya bagi tanaman :

A. berperan pada proses fotosintesis B. berperan pada penyerapan unsur hara

C. berperan pada proses penyerapan air D. berperan pada proses asimilasi

E. berperan pada proses oxidasi

24. Berikut tahapan cara melakukan sanitasi lahan, KECUALI:

A. sisa tanaman dan gulma dibakar

B. tanaman inang dan gulma dibabat dan dibuang kelubang pengkomposan

C. batu, kaca dan plastik dibuang ketempatnya

D. air yang tergenang ditimbun dan dibuat saluran pembuangan

E. untuk hama dan penyakit dilakukan sanitasi secara kimiawi

25. Bentuk naungan pembibitan yang benar :

A. membujur Utara-Selatan dengan atap bagian Timur lebih rendah

B. membujur Utara-Selatan dengan atap bagian Timur lebih tinggi

C. membujur Timur-Barat dengan bagian Selatan lebih rendah

D. membujur Timur-Barat dengan bagian Selatan lebih tinggi

E. membujur Timur-Barat dengan bagian Selatan rata

26. Kesuburanan tanah sangat dipengaruhi oleh :

A. pemupukan yang teratur B. sumber air yang ada C. buah yang banyak

D. keadaan fisik tanah E. aktivitas yang ada diatasnya

27. Kriteria kesuburan tanah secara fisik ditentukan oleh :

A. tanah berwarna gelap kehitaman karena mengandung bahan organik

B. mudah diolah

C. lembek tanahnya

D. banyak rumput yang tumbuh subur

E. tekstur halus

28. Dibawah ini cir-ciri tanah gembur, kecuali :

A. struktur tanah remah B. aerasi tanah baik C. banyaknya mikroorganisme yang hidup

D. perkembangan akar cepat E. memperlambat proses pelapukan

30. Ukuran lubang tanam tergantung pada :

A. kesuburan tanah B. luas lahan C. banyaknya bibit

D. komoditas yang ditanam E. Yang membuat lubang

31. Tujuan dari pengaturan jarak tanam yang benar adalah :

A. mempercepat waktu panen

B. enak dilihat

C. mengurangi resiko kegagalan dalam menanam

D. mudah diatur tanamannya

E. memudahkan pemeliharaan dan masuknya sinar matahari

32. Jarak tanaman jagung variates Hibrida Pioneer 5 adalah 50 cm x 25 cm. Berapa populasi tanaman tiap hektar:

A. 75.000 tanaman B. 80.000 tanaman C. 85.000 tanaman

D. 90.000 tanaman E. 95.000 tanaman

33. Jika tiap lubang terdapat 2 butir, berapa kilogram kebutuhan benih tiap hektar dengan bobot 1000 butir jagung 272 gram :

A. 40.000 Kg B. 41.000 Kg C. 41.850 Kg D. 42.520 Kg E. 43.520 Kg

34. Pemakaia pestisida sistemik akan optimal apabila:

  1. Aplikasi dilakukan pada sore hari B. Aplikasi dilakukan pada pagi hari C. Dosisnya diperbanyak

D. Dosisnya dikurangi E. Aplikasi pada saat stoma terbuka(setelah keluar matahari)

35. Cara kerja pestisida sistemik adalah:

A. Apabila terkena tubuh serangga maka serangga tersebut akan mati

B. Rumput mati dalam waktu cepat

C. Gulma teki dan alang-alang mati hingga umbi dan rizomnya

D. Rumput yang mati hanya dibagian permukaan tanah

E. Hama mati setelah menghirup.

36. Pengendalian hama akan efektif apabila dilakukan pada saat hama pada stadia:

A. Imago dan pupa B. Pupa dan telur C. Larva dan telur D. Imago dan telur E. Nimfa dan pupa

37. Untukmengendalikan hama penggerek batang padi disarankan menebarkan insektisida

dengan bahan aktif karbofuran dengan dosis 2 kg/ha. Pestisida yang tersedia adalah

Furadan 3G (mengandung 3 % ba. Karbofuran). Berapa jumlah Furadan 3G yang harus

disebarkan agar tercapai dosis yang disarankan?

  1. 6 kg B. 66 kg C. 6.6 kg D. 60 kg E. 6.5 kg

38. Fungsi surfaktan dalam mengendalikan hama dan penyakit adalah Kecuali:

  1. mematikan hama dan penyakit B. meratakan pestisidan pada pemukaan daun

C. sebagai bahan perekat D. efisien dalam penggunaan pestisida E. pestisida bertahan lama didaun

39. Utuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman cabai, insektisida Matador menyarankan

pemakaian konsentrasi 0,2 %. Berapa jumlah insektisida Matador yang harus ditambahkan

ke dalam tangki yang telah diisi dengan 12 liter air?

  1. 2 cc B. 2.2 cc C. 3 0 cc D. 24 cc E. 2.4 cc

40. Fungsi utama pupuk organik adalah,

A. Memperbaiki struktur tanah B. Menambah unsur hara dalam tanah C. Memperbaiki sifat fisik dan kimiawi tanah D. Menambah kesuburan tanah E. Menyuburkan tanaman

41. Benih unggul adalah benih berkualitas dari varietas unggul, benih yang ditemukan oleh seorang pemulia tanaman dinamakan :

A. Benih Penjenis (Breeder seed) B. Benih Dasar (Foundation Seed) C. Benih pokok (Stock Seed)

D. Benih Sebar (Extension Seed) E. Benih Bina

42. Benih yang ditanam oleh petani produsen untuk tujuan konsumsi adalah benih :

A. Benih Penjenis (Breeder seed) B. Benih Dasar (Foundation Seed) C. Benih pokok (Stock Seed)

D. Benih Sebar (Extension Seed) E. Benih Bina

43. Dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman sebaiknya menggunakan benih bermutu yaitu benih yang ......

A. Potensi hasilnya tinggi B. Asal-usulnya jelas C. Daya kecambahnya >90%

D. Kualitasnya baik E. Murni

44. Percobaan terhadap 200 butir benih sawi yang dibagi menjadi 5 ulangan diperoleh data sebagai berikut:

No

Ulangan Ke

Benih yang berkecambah normal

1

2

3

4

5

I

II

III

IV

V

38

35

36

34

37

Maka daya kecambahnya adalah :

A. 10 % B. 20 % C. 80% D. 90% E. 100%

45. Berdasarkan rekomendasi pemupukan untuk tanaman jagung, kebutuhan unsur haranya adalah : N = 200 Kg/Ha ;

P2O5 = 72 Kg/Ha dan K2O = 100 Kg, bila pupuk yang tersedia adalah urea (~50%N), SP 36 (~ 36 %P2O5) dan KCl

(~50% K2O) maka jumlah pupuk yang diberikan adalah :

A. Urea 200 Kg; SP 36, 72 Kg dan KCl 100 Kg B. Urea 300 Kg; SP 36,100 Kg dan KCl 200 Kg

C. Urea 400 Kg; SP 36,200 Kg dan KCl 200 Kg D. Urea 400 Kg; SP 36,100 Kg dan KCl 200 Kg

E. Urea 300 Kg; SP 36,200 Kg dan KCl 100 Kg

46. Apabila rekomendasi pemupukannya adalah N = 150 Kg, P2O5 136 Kg dan K2O 100 Kg dan pupuk yang tersedia

adalah urea, SP 36 dan NPK 20:20:20, maka kebutuhan pupuknya adalah :

A. Urea 100 Kg; SP36, 200 Kg dan NPK 500 Kg B. Urea 100 Kg; SP36, 200 Kg dan NPK 400 Kg

C. Urea 200 Kg; SP36, 100 Kg dan NPK 500 Kg D. Urea 200 Kg; SP36, 100 Kg dan NPK 400 Kg

E. Urea 100 Kg; SP36, 100 Kg dan NPK 500 Kg

47. Ciri-ciri bibit tanaman yang siap dipindahkan ke lahan pada umumnya adalah Pertumbuhannya normal, tidak terserang

hama dan penyakit, umur bibit telah memenuhi persyaratan, ketinggiannya telah memenuhi persyaratan dan;

A. Kualitasnya baik B. Seragam C. Berasal dari benih/bibit unggul

D. Populasinya cukup E. Tahan terhadap pemindahan bibit

48. Syarat bibit cangkok dapat ditanam dalam polybag :

A. akar cangkokan tumbuh panjang dan banyak B. Bibit berumur 3 bulan sesudah dicangkok

C. tumbuh tunas baru D. batang berwarna coklat E. tumbuh kalus

49. Produk suatu komoditas harus dipanen pada waktu yang tepat, apabila panen dilakukan terlalu cepat mengakibatkan :

A. Buah menjadi cepat busuk B. Kacang-kacangan akan berserat lebih banyak C. Tidak tahan disimpan

D. Rasa buah kelat, asam dan gatal E. Biji-bijian berkecambah di pohon

50. Waktu pemanenan ditentukan berdasarkan stadia panen, umur panen dan cara panen, stadia panen antara lain adalah :

A. Memperhitungkan umur tanaman B. Ditentukan waktu mulai berbunga sampai panen

C. Dilihat secara fisik yaitu berdasarkan warna D. Menggunakan alat untuk melakukan pemanenan

E. Menggunakan wadah untuk panen